Mahjong Ways dan Seni Menemukan Ketenangan di Era Digital yang Serba Bising
Di Antara Deru Notifikasi dan Derasnya Data
Di tengah hiruk-pikuk notifikasi, target algoritma, dan tekanan performa digital, siapa sangka inspirasi ketenangan bisa datang dari permainan klasik asal Tiongkok: Mahjong. Namun, bagi Laras dan tim kecilnya di studio desain “Jing Studio”, filosofi permainan itu justru menjadi kunci transformasi bisnis mereka — dan cara mereka menemukan keseimbangan dalam dunia yang serba cepat.
“Mahjong mengajarkan kami satu hal penting,” ujar Laras sambil tersenyum, “bahwa setiap langkah, sekecil apa pun, menentukan arah permainan. Itu juga berlaku dalam hidup dan bisnis.”
Dari Meja Mahjong ke Meja Kerja
Laras pertama kali menemukan Mahjong Ways, versi digital dari permainan klasik itu, saat masa pandemi 2020. Di saat sebagian besar orang mencari pelarian dari stres, Laras justru menemukan filosofi mendalam di balik setiap ubin Mahjong yang disusun.
Menurutnya, Mahjong bukan sekadar permainan keberuntungan — tetapi tentang membaca pola, menunggu waktu yang tepat, dan mengambil risiko secara bijak.
Filosofi inilah yang kemudian ia terjemahkan ke dalam strategi bisnis Jing Studio, perusahaan desain yang awalnya nyaris gulung tikar karena kehilangan klien besar. Alih-alih terburu-buru mengejar tren digital, Laras dan tim memilih “bermain seperti di Mahjong”:
-
Membaca pola pasar sebelum mengambil keputusan.
-
Membuang “ubin” yang tidak berguna — menolak proyek yang tidak sejalan dengan visi jangka panjang.
-
Menunggu momen yang tepat untuk menyerang — meluncurkan kampanye baru hanya ketika fondasi sudah matang.
Filosofi Tenang, Strategi Tajam
Langkah paling nyata dari filosofi ini terlihat ketika mereka mengubah model kerja menjadi slow creative agency.
Alih-alih mengejar banyak klien dengan tenggat waktu singkat, mereka hanya mengambil tiga proyek besar per kuartal. Setiap proyek ditangani dengan riset mendalam, storytelling kuat, dan strategi desain yang mempertimbangkan keberlanjutan.
Untuk pemasaran, mereka menolak iklan bombastis. Sebagai gantinya, Laras meluncurkan kampanye bertajuk “The Art of Pause”, sebuah seri konten media sosial yang mengajarkan audiens tentang seni melambat di era digital.
“Ketika semua orang berteriak untuk didengar, kami memilih untuk berbisik,” ujarnya.
Pendekatan itu ternyata berhasil. Dalam enam bulan, Jing Studio naik 230% dalam engagement organik, dan mendapat perhatian dari beberapa merek ramah lingkungan di Jepang dan Singapura yang kemudian menjadi klien tetap mereka.
Hasil: Ketenangan yang Menular
Kini, Jing Studio dikenal bukan hanya karena desainnya yang estetis, tapi juga filosofi bisnisnya yang menenangkan. Laras kerap diundang menjadi pembicara di seminar mindful business dan program kewirausahaan kreatif.
Ia menutup setiap presentasinya dengan kalimat sederhana:
“Dalam hidup dan bisnis, kita semua sedang bermain Mahjong. Yang menang bukan yang paling cepat, tapi yang paling tenang membaca permainan.”